Title:


POTENSI PEMANFAATAN MIKORIZA ARBUSKULA (AM) PADA LAHAN HIJAUAN PAKAN


Author:


Mail labib abdillah(1)
Mail Mohamad Haris Septian(2)
Mail Mikael Sihite(3*)

(1) Universitas tidar, Indonesia
(2) Universitas Tidar, Indonesia
(3) Universitas Tidar, Indonesia
(*) Corresponding Author
10.31002/jalspro.v5i2.5312| Abstract views : 0 | PDF views : 0 | PDF views : 0

Abstract


Simbiosis menerangkan hubungan pasangan hidup dalam keadaan keseimbangan fisik dan fisiologis dan memperoleh manfaat satu sama lainnya. Hubungan yang saling memberikan manfaat salah satunya pada asosiasi mikoriza dengan tanaman. terdapat berbagai jenis mikoriza yang tersebar tetapi makalah ini menitik beratkan pada endomikoriza. Simbion jamur memperoleh makanan dan tempat berlindung dari tanaman inang sebaliknya tanaman mendapatkan bantuan mikoriza dalam mobilitas fosfor serta mineral lainnya, peningkatan kapasitas ikat nitrogen, meningkatkan daya serap air akar tanaman. hubungan ini dibutuhkan khusus nya pada sektor peternakan dimana keterbatasan lahan menuntut efisiensi penggunaan lahan dan peningkatan produktivitas tanaman khususnya hijauan pakan. Hijauan pakan ternak unggul umumnya menuntut status kesuburan tanah yang baik agar memiliki produktivitas yang optimal. Indonesia memiliki potensi lahan kering yang mencapai 1,61 juta hektar. Kendala dalam pemanfaatan lahan kering dalam penyediaan hijauan pakan adalah ketersediaan air yang minim. Perlakuan pemberian mikoriza menunjukkan produktivitas yang berbeda pada lahan yang mengalami cekaman kering. Pada permulaan musim kemarau menjadi awal peningkatan koloni hifa mikoriza seiring dengan pertumbuhan akar baru. Lahan hijauan yang mengalami overgrazing menurunkan koloni mikoriza yang berasosiasi dengan akar hijauan. Symbiosis mikoriza dengan tanaman juga memiliki manfaat untuk membantu pelapukan batuan di tanah. symbiosis mikoriza dengan hijauan jenis Bouteloua dactyloides membantu pengayaan mineral rumput kerbau. Simbiosis menerangkan hubungan pasangan hidup dalam keadaan keseimbangan fisik dan fisiologis dan memperoleh manfaat satu sama lainnya. Hubungan yang saling memberikan manfaat salah satunya pada asosiasi mikoriza dengan tanaman. terdapat berbagai jenis mikoriza yang tersebar tetapi makalah ini menitik beratkan pada endomikoriza. Simbion jamur memperoleh makanan dan tempat berlindung dari tanaman inang sebaliknya tanaman mendapatkan bantuan mikoriza dalam mobilitas fosfor serta mineral lainnya, peningkatan kapasitas ikat nitrogen, meningkatkan daya serap air akar tanaman. hubungan ini dibutuhkan khusus nya pada sektor peternakan dimana keterbatasan lahan menuntut efisiensi penggunaan lahan dan peningkatan produktivitas tanaman khususnya hijauan pakan. Hijauan pakan ternak unggul umumnya menuntut status kesuburan tanah yang baik agar memiliki produktivitas yang optimal. Indonesia memiliki potensi lahan kering yang mencapai 1,61 juta hektar. Kendala dalam pemanfaatan lahan kering dalam penyediaan hijauan pakan adalah ketersediaan air yang minim. Perlakuan pemberian mikoriza menunjukkan produktivitas yang berbeda pada lahan yang mengalami cekaman kering. Pada permulaan musim kemarau menjadi awal peningkatan koloni hifa mikoriza seiring dengan pertumbuhan akar baru. Lahan hijauan yang mengalami overgrazing menurunkan koloni mikoriza yang berasosiasi dengan akar hijauan. Symbiosis mikoriza dengan tanaman juga memiliki manfaat untuk membantu pelapukan batuan di tanah. symbiosis mikoriza dengan hijauan jenis Bouteloua dactyloides membantu pengayaan mineral rumput kerbau. 

Keywords


cekaman kering, hijauan pakan, mikoriza

Full Text:

PDF PDF

References


Abbaspour, H., Afshari, H., Fallahyan, F., & Fahimi, H. 2006. Response of Pistacia Vera L. in Salt Tolerance to Inoculation With Arbuscular Mycorrhizal Fungi Under Salt Stress. Acta horticulturae, 726, 383.

Ansiga, R. E., Rumambi, A., Kaligis, D. A., Mansur, I., & Kaunang, W. 2017. Eksplorasi Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) pada Rizosfir Hijauan Pakan. ZOOTEC, 37(1), 167-178.

Basri, A. H. H. 2018. Kajian Peranan Mikoriza Dalam Bidang Pertanian. Dalam Agrica Ekstensia, 12(2), 74-48.

Bayoumi, T. Y., Eid, M. H., & Metwali, E. M. 2008. Application of Physiological and Biochemical Indices as a Screening Technique for Drought Tolerance in Wheat Genotypes. African Journal of Biotechnology, 7(14).

Bethlenfalvay, G.J., Darkessian, S., 1984. Grazing Effects on Mycorrhizal Colonization and Floristic Composition of The Vegetation of Semiarid Range in. Northern Nevada. J. Range Manag. 37, 312 - 316.

Burghelea, C., Zaharescu, D. G., Dontsova, K., Maier, R., Huxman, T., & Chorover, J. 2015. Mineral Nutrient Mobilization by Plants from Rock: Influence of Rock Type and Arbuscular Mycorrhiza. Biogeochemistry, 124(1), 187-203.

Cavagnaro, R. A., Pero, E., Dudinszky, N., Golluscio, R. A., & Grimoldi, A. A. (2019). Under Pressure from Above: Overgrazing Decreases Mycorrhizal Colonization of Both Preferred and Unpreferred Grasses in The Patagonian Steppe. Fungal Ecology, 40, 92-97.

Göransson. A. 2001. A Technique for Quantitative Trace Element and Micronutrient Studies in Plants. In: Gobran GR, Wenzel WW, Lombi E (Eds) Trace Elements in The Rhizosphere (2001). CRC Press LLC, Florida, pp 220–221.

Heydari, M. M., & Maleki, A. 2014. Effect of Phosphorus Sources and Mycorrhizal Inoculation on Root Colonization and Phosphorus Uptake of Barley (Hordeum Vulgare L.). International Journal of Current Microbiology and Applied Sciences, 3(8), 235-248.

Hodge, A., & Storer, K. 2015. Arbuscular Mycorrhiza and Nitrogen: Implications for Individual Plants Through to Ecosystems. Plant and soil, 386(1), 1-19.

Husin, E. F. dan Marlis. 2000. Respon Berbagai Tanaman Terhadap Pupuk Hayati Cendawan Mikoriza Arbuskula. Pusat Studi dan Pengembangan Agen Hayati (PUSPAHATI). Universitas Andalas. Padang

Karti, P. D. 2004. Pengaruh Pemberian Cendawan Mikoriza Arbuskula Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Setaria Splendida Stapf yang Mengalami Cekaman Kekeringan. Media Peternakan, 27(2).

Karti, P. D., Astuti, D. A., & Nofyangtri, S. 2012. The Role of Arbuscular Mycorrhizal Fungi in Enhancing Productivity, Nutritional Quality, and Drought Tolerance Mechanism of Stylosanthes Seabrana. Media Peternakan, 35(1), 67-67.

Lumbantoruan, S. M., Herlina, H., & Az-zahra, R. C. 2021. Potensi Pemanfaatan Mikoriza untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan. Jurnal Agroteknologi dan Pertanian (JURAGAN), 1(1), 33-40.

Marschner, H., & Dell, B. (1994). Nutrient Uptake in Mycorrhizal Symbiosis. Plant and soil, 159(1), 89-102.

Matsubara, Y., Hasegawa, N., & Fukui, H. 2002. Incidence of Fusarium Root Rot in Asparagus Seedlings Infected With Arbuscular Mycorrhizal Fungus as Affected by Several Soil Amendments. Journal of the Japanese Society for Horticultural Science, 71(3), 370-374.

Moaveni, P., Talebi, A., Farahani, A., & Maroufi, K. (2011, July). Study of nano particles TiO2 spraying on some yield components in barley (Hordem vulgare L.). In International Conference on Environmental and Agriculture Engineering (Vol. 15, No. 1, pp. 115-119).

Moffet C.A. 2003. Competition Among Blue Grama and Buffalo Grass Ecotypes: Effects of Soil and Past Neighbor Interactions. PhD Thesis, Texas Tech University.

Nurhidayati, T., Purwani, K. I., & Ermavitalini, D. 2010. Isolasi Mikoriza Vesikular-Arbuskular pada Lahan Kering di Jawa Timur. Jurnal Penelitian Hayati Edisi Khusus, 43-46.

Nusantara, A. D., & Irdika, M. 2012. Bekerja dengan Fungi Mikoriza Arbuskula. SEAMEO BIOTROP. Bogor

Pang, P. C., & Paul, E. A. 1980. Effects of Vesicular-Arbuscular Mycorrhiza on 14C And 15N Distribution in Nodulated Fababeans. Canadian Journal of Soil Science, 60(2), 241-250.

Pujianto. 2001. Pemanfaatan Jasad Mikro Jamur Mikoriza dan Bakteri Dalam Sistem Pertanian Berkelanjutan di Indonesia: Tinjauan dari Perspektif Falsafah Sains. http:/ /www.hayati_ipb.com/user/ru dyct/indiv2001/pujianto.htm. (Juni 2001).

Rapa’langi, P. E. R. I. N. A. L. 2014. Pengaruh Pemberian Pupuk Mikoriza Terhadap Kandungan Protein Kasar dan Serat Kasar Rumput Gajah Mini dan Rumput Benggala. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Sanders, I. R., & Fitter, A. H. 1992. Evidence for Differential Responses Between Host-Fungus Combinations of Vesicular-Arbuscular Mycorrhizas from A Grassland. Mycological Research, 96(6), 415-419.

Siddique, M. R. B., Hamid, A. I. M. S., & Islam, M. S. 2000. Drought Stress Effects on Water Relations of Wheat. Botanical Bulletin of Academia Sinica, 41.

Soemarwoto, O. 1993. Pengembangan Pariwisata dan Dampak yang Ditimbulkannya. Yogyakarta: Andi, 134.

Taiz, L. and E. Zeiger. 1991. Plant physiology. The Benjamin/Cummings Publishing Company Inc., Redwood City, CA, 559 p

Taiz, L., & Zeiger, E. 2002. Photosynthesis: physiological and ecological considerations. Plant Physiol, 9, 172-174.

Uzilday, B., Turkan, I., Sekmen, A. H., Ozgur, R. E. N. G., & Karakaya, H. C. 2012. Comparison of ROS Formation and Antioxidant Enzymes in Cleome Gynandra (C4) and Cleome Spinosa (C3) Under Drought Stress. Plant Science, 182, 59-70.

Wright IJ, Reich PB, Cornelissen JHC, Falster DS, Garnier E, Hikosaka K, Lamont BB, Lee W, Oleksyn J, Osada N, Porter H, Villar R, Warton DI, Westoby M. 2005. Assessing The Generality of Global Leaf Trait Relationships. New Phytol 166:485–496

Yusriadi, Pata’dungan, Y. S., & Hasanah, U. 2018. Kepadatan dan Keragaman Spora Fungi Mikoriza Arbuskula pada Daerah Perakaran Beberapa Tanaman Pangan di Lahan Pertanian Desa Sidera. Jurnal Agroland, 25(1), 64-73.




DOI: http://dx.doi.org/10.31002/jalspro.v5i2.5312

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times PDF - 0 times

Cited By

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License