Title:


PENGAMATAN VARIASI CELAH KATUP MASUK TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN TROUBLESHOOTING PADA RANCANG BANGUN STAND MESIN ISUZU PANTHER


Author:


Mail Nurhadi Nurhadi(1*)
Mail Trisma Jaya Saputra(2)
Mail Wegig Pranata Jaya(3)
Mail Herru Santosa Budiono(4)

(1) Prodi Teknik Mesin DIII, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Tidar, Indonesia
(2) Prodi Teknik Mesin DIII, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Tidar, Indonesia
(3) Prodi Teknik Mesin DIII, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Tidar, Indonesia
(4) Prodi Teknik Mesin DIII, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Tidar, Indonesia
(*) Corresponding Author
10.31002/jom.v4i1.3405| Abstract views : 0 | PDF views : 0

Abstract


Pengamatan variasi celah katup masuk ini bertujuan untuk mengetahui perbedaaan jumlah konsumsi bahan bakar tiap detiknya, jika celah katup di setel lebih rapat dan renggang dengan variasi setelan yaitu: 0.20, 0.30, 0.40, 0.50, 0.60 (mm) menggunakan bahan bakar 10 ml. Bahan yang digunakan yaitu: stand mesin diesel isuzu panther, alat yang digunakan yaitu: obeng (+) dan (-), kunci shock, tang kombinasi, kunci T 8, 10, 12, 14 (mm), kunci ring, palu karet dan besi, jangka sorong, feeler gauge, tachometer digital, stopwatch, dan gelas ukur. Proses pengamatan yang dilakukan yaitu dengan cara menyetel celah katup masuk menggunakan celah katup 0.20, 0.30, 0.40, 0.50, 0.60 (mm), kemudian setel putaran mesin dan menghitung berapa detik waktu yang dibutuhkan mesin untuk menghabiskan bahan bakar sebanyak 10 ml menggunakan stopwatch. (catatan: putaran mesin di setel pada celah katup 0.40 mm pada 1600 Rpm, setelan Rpm tidak dirubah pada pengamatan selanjutnya). Hasil pengamatan menunjukkan adanya perubahan konsumsi bahan bakar seiring dengan variasi penyetelan celah katup masuk, lihat Tabel 4.2. Konsumsi bahan bakar teritnggi dihasilkan pada celah katup 0.20 mm yaitu 0.334 ml, sedangkan konsumsi bahan bakar terendah dihasilkan pada celah katup 0.60 mm yaitu 0.232 ml. Penyetelan celah katup masuk yang lebih rapat mengakibatkan konsumsi bahan bakar dan putaran mesin meningkat, sedangkan celah katup yang disetel lebih renggang mengakibatkan konsumsi bahan bakar dan putaran mesin menurun. Sebaiknya, penyetelan celah katup harus sesuai dengan spesifikasinya agar kemampuan mesin tetap terjaga. Kesimpulan pada pengamatan ini yaitu: perubahan penyetelan celah katup masuk mempengaruhi konsumsi bahan bakar dan putaran mesin. Pada celah katup masuk yang disetel lebih rapat, konsumsi bahan bakar lebih banyak dan putaran mesin meningkat, pada celah katup yang disetel lebih renggang, putaran mesin menurun dan konsumsi bahan bakar lebih sedikit. Celah katup terbaik adalah 0.40 mm sesuai dengan spesifikasinya.

Full Text:

##Full Text##

References


A. M. Saleh. 1984. Teknik Mobil. Jakarta: Bharatara Karya Aksara.

Arismunandar, W. 1977. Motor Bakar Torak. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Arismunandar, W. 1983. Motor Diesel Putaran Tinggi. Jakarta: Pradya Paramita.

Buku Pedoman Pemilik Panther. Jakarta: PT Isuzu Astra Motor Indonesia.

Daryanto. 1999. Komponen Mobil. Malang: PT. Bumi Aksara.

Daryanto. 2003. Teknik Merawat Automobil Lengkap. Jakarta: CV. Yrama Widya.

Holman, J.P. 1985. Metode Pengukuran Teknik Edisi ke-4. Jakarta: Erlangga.

Loekman Satibi, Irfan Purnawan, Lisa Nazifah. 2013. Motor Diesel. Jakarta: PT. Serambi Semesta.

Maleev, V. L. 1991. Operasi dan Pemeliharaan Mesin Diesel. Jakarta: Erlangga.

Teiseran, E. 1999. Teknik Motor. Yogyakarta. Liberty.




DOI: http://dx.doi.org/10.31002/jom.v4i1.3405

Article Metrics

Abstract view : 0 times
##Full Text## - 0 times

Cited By

Refbacks

  • There are currently no refbacks.