Implementasi Sistem Merit Dalam Manajemen Aparatur Sipil Negara di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia

Abstract

Dalam rangka mengembangkan ASN, seluruh instansi pemerintah wajib menerapkan sistem merit dalam pengelolaan sumber daya manusia. Potensi dan kapasitas ASN sangat menentukan dalam pengelolaan sumber daya manusia berbasis sistem merit. Pada tahun 2021, implementasi sistem merit di Mahkamah Konstitusi RI dinilai sebagai “Sangat Baik.” Disamping hasil penilaian yang menunjukkan sangat baik, namun pada kenyataannya implementasi dilapangan justru banyak kasus yang terjadi, contohnya seperti adanya ASN yang berkinerja buruk, berperilaku bersandarkan pada rule-driven, paternalistik, tidak profesional, cenderung subyektif serta budaya kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN) pada birokrasi pemerintah. Penelitian ini bermaksud untuk mempelajari dan mengkaji bagaimana sistem merit digunakan pada ASN di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. Penelitian deskriptif ini menggunakan metode kualitatif untuk menggabungkan data kualitatif dengan melalui menelaah beraneka rupa buku, publikasi, dan laporan yang menunjang mengenai pengaplikasian sistem merit di Mahkamah Konstitusi RI. Kajian ini membuktikan bahwa penerapan sistem merit dalam manajemen ASN di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia belum sepenuhnya dinilai sebagai sangat baik, hal tersebut lantaran pada proses pemilihan Hakim Konstitusi mengakibatkan trifurkasi terhadap proses seleksi di tiga lembaga negara DPR, Mahkamah Agung, serta Presiden dalam hal tersebut. Dimana kondisi trifurkasi ini jika tidak diperhatikan dapat menimbulkan konflik kriteria perekrutan Hakim Konstitusi yang berakhir akan menghasilkan Hakim dengan kualifikasi rendah. Di sisi lain pengembangan karier MK telah berjalan sangat baik, MK dalam mengembangkan SDM di kawasan Kepaniteraan serta Sekretariat Jenderal MK, terkhusus dalam menyokong tugas serta kekuasaan konstitusional telah melaksanakan beberapa strategi pengembangan, seperti Rintisan Gelar, Summer School, Bimbingan Teknis Pengawasan Kearsipan Internal, Pendidikan dan Pelatihan, Kursus Bahasa Inggris, Workshop, Sosialisasi, dan Sertifikasi, dan yang terakhir Magang.