Modal Sosial Dalam Tata Kelola Persampahan di Kawasan Bebas Sampah Maleer Kota Bandung

Abstract

Permasalahan sampah membutuhkan keterlibatan yang sinergis dari pemerintah dan masyarakat selaku aktor pengelola sampah. Terdapatnya intervensi pemerintah untuk mewujudkan Kawasan Bebas Sampah (KBS) melalui pembangunan TPS 3R di Kelurahan Maleer menjadikan tata kelola persampahan perlu ditinjau dari aspek modal sosial. Modal sosial merupakan upaya masyarakat untuk mencapai tujuan bersama melalui dukungan dari hubungan timbal balik satu sama lain. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah menggambarkan peranan unsur-unsur modal sosial dalam pelaksanaan tata kelola persampahan untuk mewujudkan Kawasan Bebas Sampah di Kelurahan Maleer Kota Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif. Adapun pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumen. Selanjutnya analisis data dilakukan dengan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa unsur-unsur yang mendukung pelaksanaan tata kelola persampahan di KBS Kelurahan Maleer yakni terdiri dari; unsur partisipasi dalam jaringan melalui pembentukan KPP; unsur kepercayaan melalui peran ketokohan; unsur norma sosial melalui Surat Edaran; dan unsur reciprocity, nilai harmoni, dan tindakan proaktif yang terwujud melalui gotong royong. Dari keenam unsur tersebut, salah satu unsur yang belum terlaksana secara maksimal adalah unsur tindakan proaktif. Hal ini didasari oleh tingkat partisipasi masyarakat yang masih bersumber dari dorongan pemerintah.