Title:


ANALISIS KEBIJAKAN INVESTASI PADA SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DALAM PEREKONOMIAN REGIONAL JAWA TENGAH DENGAN METODE LOCATE QUOTIENT, ICOR, DAN TREND LINEAR


Author:


Mail Nur Khasanah(1*)
Mail Arya Samudra Mahardika(2)

(1) STIE Putra Bangsa, 
(2) STIE Putra Bangsa, 
(*) Corresponding Author
Abstract views : 148 | PDF views : 0

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penerapan kebijakan integrasi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dalam hal investasi di Indonesia dengan mengambil sampel sektor basis dan non basis di Jawa Tengah. Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan Metode Location Quotient (LQ) untuk mengidentifikasi sektor basis dan non basis, dan metode alternatif Incremental Capital Output Ratio (ICOR) untuk menentukan kebutuhan investasi sektor-sektor basis dan non basis dalam perekonomian di Provinsi Jawa Tengah. Selanjutnya untuk memproyeksi target pertumbuhan sektor-sektor ekonomi dan nilai tambah bruto (PDRB) suatu sector dari data periode 2014-2018 untuk memproyeksikan pertumbuhan ekonomi periode 2019-2023 peneliti menggunakan metode Trend Linear. Kebutuhan investasi di 9 sektor terutama di sektor pertanian diproyeksikan mengalami kenaikan. Untuk sektor Basis lainya juga diproyeksikan mengalami kenaikan dalam investasi. Berdasarkan analisis yang dilakukan, dapat diketahui bahwa nilai LQ pada tahun 2014 yang terdapat pada sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, Industri Pengelolahan, Konstruksi dan Jasa lainnya tergolong tinggi. Dapat diketahui bahwa nilai LQ pada tahun 2016 yang terdapat pada sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, Industri Pengelolahan, Konstruksi dan jasa-jasa termasuk jasa perusahaan tergolong tinggi. Dapat diketahui bahwa nilai LQ pada tahun 2017 yang terdapat pada sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, Industri Pengelolahan, Konstruksi, Keuangan dan Real Estate dan jasa-jasa termasuk jasa perusahaan tergolong tinggi. Dapat diketahui bahwa nilai LQ pada tahun 2018 yang terdapat pada sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, Industri Pengolahan, Konstruksi, Keuangan dan Real Estate dan jasa-jasa termasuk jasa perusahaan tergolong tinggi. Berdasarkan perhitungan ICOR Provinsi Jawa Tengah menggunakan data investasi dan PDRB pada tahun 2014-2018, untuk ICOR tanpa tenggat waktu menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai ICOR pada sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan. Koefisien ICOR pada sektor Pertambangan dan Penggalian di tahun 2014 sebesar 0,054, kemudian mengalami penurunan di tahun 2015. Sektor industri pengolahan di Provinsi Jawa Tengah pada periode 2014-2018 mengalami fluktuasi. Sektor yang membutuhkan investasi terbesar di Jawa Tengah terjadi pada sektor Pengadaan Listrik, Gas dan Air Bersih. Fluktuasi ICOR yang terjadi cenderung mengalami peningkatan. Sektor konstruksi di Provinsi Jawa Tengah pada periode 2014-2018 menghasilkan koefisien ICOR yang tidak begitu tinggi. Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran di Provinsi Jawa Tengah menunjukkan geliat investasi yan terus meningkat meski sempat mengalami fluktuasi. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi di Provinsi Jawa Tengah pada periode 2014-2018 mengalami fluktuasi. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan di Jawa Tengah pada periode 2014-2018 mengalami fluktuasi. Sektor Jasa-jasa termasuk jasa pelayanan pemerintah di Provinsi Jawa Tengah sempat mengalami peningkatan nilai ICOR yang signifikan hingga akhirnya mengalami penurunan. Berdasarkan perhitungan ICOR Provinsi Jawa Tengah menggunakan data investasi dan PDRB pada tahun 2014-2018, untuk ICOR tanpa tenggat waktu, diketahui bahwa sektor yang mempunyai koefisien ICOR paling kecil dilihat dari nilai rataratanya adalah sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran. Sektor berikutnya yang kegiatan investasinya juga efisien adalah sektor Jasa-jasa termasuk jasa pelayanan pemerintah.

Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract view : 148 times
PDF - 0 times

Cited By

Refbacks

  • There are currently no refbacks.