Title:


PENGARUH VARIASI AGREGAT TERHADAP RONGGA PADA LAPISAN ASPAL BETON WEARING COURSE DENGAN PENGUJIAN MARSHALL


Author:


Mail Singgih Aryo Prakoso(1*)
Mail Woro Partini Waryunani(2)
Mail Evi Puspitasari(3)

(1) Untidar, Indonesia
(2) , 
(3) , 
(*) Corresponding Author
Abstract views : 0 | PDF views : 0

Abstract


Lapis Aspal beton (AC-WC) merupakan lapisan penutup konstruksi perkerasan jalan yang mempunyai nilai struktural. Lapis aspal beton ini tersusun dari agregat kasar, agregat halus, bahan pengisi (filler), dan aspal dan gabungan dari susunan itu disebut gradasi agregat. Gradasi agregat sangat mempengaruhi pada campuran perkerasan aspal dikarenakan gradasi agregat berfungsi memberikan kekuatan pada struktur perkerasan, stabilitas dalam campuran, dengan kondisi yang saling mengikat antara agregat yang satu dengan yang lain. Lapis aspal beton (AC-WC) yang baik yaitu yang mempunyai rongga udara yang tidak terlalu sedikit dan juga tidak terlalu besar, agar volume aspal yang menyelimuti butiran agregat juga sesuai, karena akan mempengaruhi kualitas dari perkerasan lapis aspal beton (AC-WC) tersebut.

Dalam penelitian ini membandingan kinerja campuran aspal beton (AC-WC) dengan 3 variasi berbeda yaitu yang pertama dibuat gradasi agregat dengan grafik mendekati garis atas restricted zone, kedua gradasi agregat dengan grafik berada di tengah antara garis atas restricted zone dengan garis bawah restricted zone, lalu yang ketiga gradasi agregat dengan grafik mendekati garis bawah restricted zone dengan menambahkan 6 variasi kadar aspal yaitu 4,8%, 5,3%, 5,8%, 6,3%. 6,8%, dan 7,3%. untuk mengetahui pengaruh gradasi agregat terhadap campuran beton aspal.

Hasil penelitian menyatakan nilai stabilitas tertinggi 1071kg pada campuran agregat ketiga kadar aspal 5,8%.Kelelehan (flow) terendah 2,31 campuran agregat ketiga, kadar aspal 4,8%.Void Filled Bitumen (VFB) hasil terendah 54,26%  campuran agregat pertama, kadar aspal 4,8%,  tertinggi 87,50% campuran agregat ketiga, kadar aspal 7,3%. Voids In Mineral Aggregate (VMA) hasil terendah 14,72% campuran agregat ketiga, kadar aspal 4,8%. Tertinggi 16,89% campuran agregat pertama, kadar aspal 5,8%. Voids In Mix (VIM) terendah 1.99% campuran agregat kedua, kadar aspal 7,3%. Tertinggi 6,76% campuran agregat pertama, kadar aspal 4,8%. Dengan demikian , variasi agregat sangat berpengaruh terhadap rongga pada campuran lapis aspal beton (AC-WC).


Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract view : 0 times
PDF - 0 times

Cited By

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


e-ISSN : 2747-1217