PENGARUH PEMASANGAN IGNITION BOOSTER 9 POWER PADA KABEL BUSI TERHADAP DAYA, TORSI DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA KENDARAAN MATIK KARBURATOR

Abstract

Tujuan pada penelitian ini yaitu mengetahui perbedaan daya bahan bakar pada sepeda motor dengan pengapian yang menggunakan ignition booster 9 power pada kabel busi dan pengapian standar. Mengetahui perbedaan torsi yang dihasilkan sepeda motor dengan pengapian yang menggunakan ignition booster 9 power pada kabel dan pengapian standar mengetahui perbedaan konsumsi yang dihasilkan sepeda motor dengan pengapian yang menggunakan ignition booster 9 power dan pengapian standar. Objek pada penelitian ini adalah sepeda motor Mio Sporty 2011 dengan menggunakan putaran mesin 2.000 rpm, 2.500 rpm dan 3.000 rpm. Penelitian menggunakan metode pengujian variasi pengapian standar dan pengapian menggunakan ignition booster 9 power dengan putaran mesin yang sudah ditentukan. Hasil penggunaan pengapian standar menghasilkan daya maksimal 5,4 hp pada putaran mesin 3.000 rpm, torsi maksimal sebesar 14,77 Nm pada putaran mesin 2.500 rpm, dan konsumsi bahan bakar minimal sebesar 0,120 kg/jam pada putaran mesin 2000 rpm. Hasil penggunaan pengapian 9 power  mengasilkan daya maksimal 5,7 hp pada putaran mesin 3.000 rpm, torsi maksimal sebesar 15,22 Nm pada putaran mesin 2.500 rpm, dan konsumsi bahan bakar minnimal sebesar 0,118 kg/jam pada putaran mesin 2.000 rpm. Daya disebabkan oleh sistem pengapian yang baik maka menyebabkan pembakaran yang terjadi di dalam ruang bakar menjadi sempurna, sehingga daya pada poros roda yang dihasilkan menjadi optimal. Torsi disebabkan oleh semakin besarnya tegangan coil yang dihantarkan ke busi lebih besar dan dapat mengakibatkan sempurnanya pembakaran didalam ruang bakar. Konsumsi bahan bakar disebabkan oleh 2 faktor yang mendasar seperti penyesuaian pada motor uji coba atau alat yang digunakan.