PENGARUH METODE SPINNER TERHADAP LAJU PENGERINGAN PADA MESIN PENGERING SEPATU

Abstract

Pemilik sepatu pada umumnya menjemur sepatu yang basah di bawah terik sinar matahari sebagai cara untuk mengeringkan sepatu. Di musim hujan, sepatu bisa basah saat digunakan untuk beraktivitas. Masalah muncul ketika sepatu dipakai saat hujan dan waktu pengeringan yang lama karena kurangnya sinar matahari. Juga, bagi mereka yang memiliki jumlah sepatu terbatas, akan sulit bagi mereka. Ada juga masalah lain bahwa sepatu memiliki bau yang tidak sedap saat sepatu basah dan tidak kering, membuat kita sangat malas untuk memakai sepatu. Tujuan perancangan mesin pengering sepatu ini adalah untuk meningkatkan efektivitas waktu pengeringan sepatu dan sebagai alternatif pengeringan saat musim hujan  dengan variasi waktu pengeringan 20, 40 dan 60 menit dengan suhu 50°C. Metode pengujian yang digunakan mengacu pada SNI 08-0263-1989 tentang cara uji coba kandungan air benang dan kain. Penelitian dilakukan untuk mengetahui kadar air yang berhasil dihilangkan dan juga untuk mengetahui laju pengeringan sepatu berbahan kain serta untuk mengetahui efektivitas pengeringan. Hasil yang diperoleh berupa mesin pengering sepatu dengan metode spinner. Mesin ini menggunakan dinamo yang dirangkai pada poros sebagai penggerak putar dan elemen pemanas listrik dengan daya 150 Watt serta kipas untuk mendorong udara panas ke ruang pengeringan. Suhu ruang mesin pengering sepatu diatur pada suhu 50°C dengan variasi waktu pengeringan 20 menit, 40 menit dan 60 menit. Pengaruh variasi waktu terbaik adalah pada variasi waktu 60 menit karena jumlah kadar air yang berhasil dihilangkan sebesar 139,33 gram dengan presentase pengeringan 89,13 % dan nilai laju pengeringan terbesar terjadi pada variasi waktu 20 menit yaitu sebesar 3,8335 gram/menit.

Kata kunci : dinamo, efektivitas pengeringan, mesin pengering