KARAKTERISTIK NILAI KALOR, KADAR AIR DAN KADAR ABU BRIKET LIMBAH PELEPAH BAMBU DENGAN PEREKAT TEPUNG TAPIOKA

Abstract

Energi adalah suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Hal ini membuat adanya upaya pencegahan dengan energi terbarukan sebagai sumber energi alternatif, yaitu biomassa.  Biomassa adalah padatan arang yang berasal dari limbah organik seperti daun kering yang biasanya dianggap sebagai sampah. Pelepah bambu adalah salah satu limbah organik yang dalam penelitian ini bertujuan untuk menganalisa karakteristik, nilai kalor, kadar air dan kadar abu briket serta perhitungan nilai ekonomi pada briket limbah pelepah bambu. Tahapan pembuatan briket limbah pelepah bambu meliputi persiapan alat dan bahan, pengarangan, penghalusan, pengayakan, pencampuran bahan baku dan perekat, pencetakan dan pengeringan. Penelitian ini menggunakan variasi 5%, 7% dan 9% konsentrasi perekat tepung tapioka. Hasil menunjukan nilai kalor tertinggi ada pada konsentrasi perekat 5% sebesar 5624,27 kal/g dan terendah ada pada konsentrasi perekat 9% sebesar 5451,53 kal/g. Nilai kadar air tertinggi ada pada konsentrasi perekat 9% sebesar 0,5486% dan nilai terendah pada konsentrasi perekat 5% sebesar 0,4794%. Nilai kadar abu tertinggi ada pada konsentrasi perekat 9% sebesar 16.855% dan nilai terendah pada konsentrasi perekat 5% sebesar 13,865%. Hasil perhitungan nilai densitas briket pada konsentrasi perekat 5% sebesar 0,588 gram/cm³, nilai densitas pada konsentrasi perekat 7% sebesar 0,591 gram/cm³ dan konsentrasi perekat 9% sebesar 0,617 gram/cm³. Hasil perhitungan harga pokok produksi dengan kapasotas 15.000/tahun sebesar Rp. 3.059,97/kg dan harga jual yang ditawarkan sebesar Rp. 4.500/kg. Kemudian didapat nilai BEP saat produksi mencapai 14.982,688 kg atau BEP saat Rp. 45.898.997. Sedangkan Payback Period  membutuhkan waktu 887 hari.

Kata kunci : Bahan Bakar Alternatif, Briket, Limbah Pelepah Bambu, Analisa Ekonomi