Title:


PENGARUH PENAMBAHAN SERAT ALAMIPADA LAPISAN LAMINA TERHADAP KUAT LENTUR BALOK LAMINASI BARECORE KAYU SENGON


Author:


Mail Adi Setya Rahman(1*)
Mail Bambang Surendro(2)
Mail Anis Rakhmawati(3)

(1) Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tidar, Indonesia
(2) Dosen Teknik Sipil Universitas Tidar, Indonesia
(3) Dosen Teknik Sipil Universitas Tidar, Indonesia
(*) Corresponding Author
Abstract views : 244 | PDF views : 0

Abstract


Barecore adalah potongan-potongan kayu kecil yang ditata dan direkatkan menggunakan perekat hingga membentuk sebuah papan. Papan barecore yang dihasilkan kemudian dibuat menjadi balok laminasidandiberi bahan perkuatan misalnya serat alami.Pemilihan penggunaan serat alami (serat ijuk, serat rayung dan serat kelapa) sebagai bahan perkuatan balok laminasi karena jumlahnya yang melimpah dan mudah ditemukan,sehingga judul dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Penambahan Serat Alami pada Lapisan Lamina terhadap Kuat Lentur Balok Laminasi Barecore Kayu Sengon”. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan serat alami pada lapis lamina terhadap kuat lentur balok laminasi papan barecore kayu sengon dengan menggunakan perekat lem PV/AC Fox putih.
Pembuatan balok laminasi berukuran 6x8x120 cm. Balok laminasi diberi penambahan serat alami pada tiap lapisan laminayang ditata sejajar arah serat dengan jenis variasi yaitu balok laminasi tanpa penambahan serat(B.L.T.S), balok laminasi dengan penambahan serat ijuk(B.L.S.I), balok laminasi dengan penambahan serat rayung (B.L.S.R) dan balok laminasi dengan penambahan serat kelapa(B.L.S.K). Pengujian balok laminasi mengacu pada standar JAS 234:2003. Uji kadar air dan kerapatan dilakukan di Laboratorium Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Tidar. Uji kuat lentur balok laminasi dilakukan di Laboratorium Struktur,Jurusan Teknik Sipil, FakultasTeknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta menggunakan alat Universal Testing Machine.
Hasil uji kadar air rata-rata sebesar 13,670% dan nilai kerapatan rata-rata sebesar 0,317 gr/cm3sudah memenuhi standar JAS 234:2003.Nilai MOE balok asli (B.A) sebesar 258.175,286 kg/cm2, nilai MOE (B.L.T.S) sebesar 81.425,395 kg/cm2, nilai MOE (B.L.S.I) sebesar 49.749,122 kg/cm2, nilai MOE (B.L.S.R) sebesar 38.278,805 kg/cm2 dan nilai MOE (B.L.S.K) sebesar 68.837,786 kg/cm2, sehingga hanya balok asli(B.A) dan balok laminasi tanpa penambahan serat (B.L.T.S) yang memenuhi standar JAS 234:2003. Hasil uji nilai MOR balok laminasi tidak memenuhi standar JAS 234:2003. Pada analisis data menggunakan Anova Single Factor disimpulkan bahwa penambahan serat alami (serat ijuk,serat rayung dan serat kelapa) berpengaruh terhadap kuat lentur.

Full Text:

pdf

References


Abdurachman, N., H., 2005,Kekuatan dan Kekakuan Balok LaminasiDari Dua Jenis Kayu Kurang Dikenal,

Anonim, 1961, Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia NI-5, Jakarta.Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Gere dan Timoshenko, 2000, Mekanika Bahan Jilid 1 Edisi Keempat, Erlangga,Jakarta.

Herawati, E., 2008,Krakteristik Glulam dari Kayu Berdiameter Kecil.[tesis]. Bogor : Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, Bogor

Junaidy, D.,H., Nugroho, M.,B.,T., 2002, Kayu Komposit Antara Kayu Meranti dan Kayu Kruing terhadap Kuat Tekan dan Kuat Lentur, Penelitian Skripsi, Surakarta.

Kollman, F., dan Cote, Jr., 1968, Principles of Woods Science andTechnology I, Solid Wood, Springer-Verlag, New York.

Lokantara, P., dan Suardana, N., P., G., 2009,Studi Perlakuan Serat Serta

Penyerapan Air terhadap Kekuatan Tarik Komposit Tapis Kelapa/Poliester, Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CakraM Vol.3 No.1, April 2009 (49-56), Badung.

Munandar, I., 2012,Sifat Mekanik Dan Sifat Fisis Pada Serat Ijuk (Arenga Pinnata Merr), Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Pandit, I., K., N., dan Kurniawan, D., 2008,Struktur Kayu, Sifat Kayu sebagaiBahan Baku dan Ciri Diagnostik Kayu Perdagangan Indonesia

Raymond, et., al., 2014,Peningkatan Rendemen Barecore di PT. Anugerah Tristar Internasional/Jurnal Titra,Vol. 2, No. 1, pp. 29-34, Mojokerto.

Sari, Y., 2011,Karakteristik Glulam dari Dua Jenis Kayu Rakyat : Pinus dan Jabon,Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Sitompul, N., A.,2009,Sifat Sisis Mekanis Balok Laminasi dari Batang Kelapa (Cocos Nucifera L.) dan Kayu Kemiri (Aleurites Moluccana Wild,) Universitas Sumatera Utara, Medan.

Sunarso, 1980, Pemanfaatan Limbah Kayu, Penelitian Skripsi Universitas Tanjung Pura, Pontianak.

Timoshenko dan Gere, 1996, Mekanika Bahan Jilid 1 Edisi Keempat, Erlangga, Jakarta.


Article Metrics

Abstract view : 244 times
pdf - 0 times

Cited By

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


ISSN 2540-900X