Title:


Pengaruh Perbedaan Level Krioprotektan DMA terhadap Pembekuan Sperma Ayam


Author:


Mail Yosephine Laura Raynardia Esti Nugrahini(1*)

(1) , Indonesia
(*) Corresponding Author
10.31002/jalspro.v1i1.448| Abstract views : 217 | PDF views : 0

Abstract


            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui level DMA yang paling efektif untuk pembekuan sperma ayam. Penelitian ini menggunakan 4 ekor pejantan ayam Bangkok berumur 12 sampai 18 bulan sebagai sumber sperma. Sperma dari 4 ekor pejantan ditampung setiap tujuh hari sekali dan dibekukan dalam kontainer nitrogen cair -196°C dengan menggunakan krioprotektan DMA dengan konsentrasi 10% (P1), 14% (P2), dan 18% (P3). Thawing menggunakan air es dengan suhu 4°C selama 60 detik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas sperma turun setelah pembekuan yang terlihat pada motilitas akhir pada P1, P2, dan P3 berturut-turut adalah 15±5%, 7,24±2,54%, dan 0%; viabilitas 22±4,43%, 0%, dan 0%; serta abnormalitas 67,2±4,09%, 75,2±19,38%, 61,8±22,55%. Kesimpulan yang diperoleh adalah konsentrasi krioprotektan DMA pada level 10 % memperlihatkan penurunan yang besar pada kualitas sperma, sebaiknya konsentrasi DMA yang digunakan di bawah 10%.

 

Kata kunci: DMA, Pembekuan sperma, Kualitas sperma 


Full Text:

##Full Text##

References


Blesbois, E., I. Grasseau,and F. Seigneurin. 2005. Membran Fluidity and the Ability of Domestic Bird Spermatozoa to Survive Cryopreservation. J.Soc.for Rep.and Fert.129:371-378.

Dethan, A. A., Kustono, dan H. Hari. 2010. Kualitas dan Kuantitas Sperma Kambing Bligon Jantan yang diberi Pakan Rumput Gajah dengan Suplementasi Tepung Darah. Buletin Peternakan 34(3):145-153.

Ismaya. 2014. Bioteknologi Inseminasi Buatan pada Sapi dan Kerbau. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Layla, Z.Dan A. Siti.2002. Uji Kualitas Sperma dan PenghitunganJumlah Pengencer dalam Upaya Menentukan Keberhasilan Inseminasi Buatan. Temu Teknis Fungsional non Peneliti Balitnak. Pp 128-132.

Mumu, M.I., 2009. Viabilitas Semen Sapi Simental yang Dibekukan menggunakan Krioprotektan Gliserol. J. Agroland. 16 (2): 172-179.

Partyka, A., W. Nizanski, and E. Lukaszewics. 2010. Evaluation of Fresh and Frozen-Thawed Fowl Semen by Flow Cytometry. Theorigenology. 74:1019-1027.

Rusmiati. 2007. Pengaruh Ekstrak Kayu Secang (Caesalpinia sappan L) terhadap Viabilitas Spermatozoa Mencit Jantan (Mus musculus L). Bioscientiae 4:63-70.

Seigneurin, F., I. Grasseau, E. Blesbois, and H. Chapuis. 2013. An Efficient Method of Guinea Fowl Sperm Cryopreservation. Poultry Science 92:2988-96.

Sexton, T.J. 1977. A New Poultry Semen Extender 1. Effect of Extension on the Fertility of Chicken Semen. Animal Physiology and Genetics Institute, Agricultural Research Service. Pp. 1443-1446.

Tsetulin, K.,F. Seignneurin, and E. Blesbois. 1999. Comparison of Cryoprotectants and Methods of Cryopreservation of Fowl Spermatozoa. Journal Poultry Science 78:586-590




DOI: http://dx.doi.org/10.31002/jalspro.v1i1.448

Article Metrics

Abstract view : 217 times
##Full Text## - 0 times

Cited By

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License