REINTERPRETASI DAN DEKONSTRUKSI FENOMENA SOSIAL DALAM FILM (ANALISIS PADA FILM FIKSI PENDEK SRINTHIL)
Abstract
Film sebagai sarana informasi memberikan penjelasan tentang suatu permasalahan sehingga penonton dapat memahami isu. Meski demikian, film tidak selalu mengambil kondisi realitas sosial secara utuh, tetapi juga menyelipkan khayalan, fantasi, serta ide-ide abstrak di dalamnya. Dalam upayanya menggambarkan fenomenas sosial yang ada, film dapat menggunakan konsep reinterpretasi dan dekonstruksi. Salah satu fenomena sosial yang terjadi adalah kasus aborsi yang dilakukan oleh remaja berusia 15 tahun di Jambi akibat diperkosa oleh kakak kandungnya sendiri. Kasus tersebut kemudian diangkat kedalam sebuah film berjudul Srinthil. Film Srinthil merupakan film fiksi pendek yang mereinterpretasi dan mendekonstruksi kasus di Jambi tersebut. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana reinterpretasi dan dekonstruksi fenomena sosial pada kasus yang terjadi di Jambi ini dituangkan dalam film Srinthil. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan cara pengumpulan data melalui observasi, anaisis teks film serta wawancara. Adapun hasil penelitian ini menunjukan bahwa reinterpretasi dan dekonstruksi yang ada dalam film Srinthil dilakukan melalui elemen naratif, yakni pembabakan, penokohan, lokasi dan waktu. Dekonstruksi yang paling penting serta menjadi inti pembutan film ini adalah dekonstruksi pelaku aborsi menjadi korban pemerkosaan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
(1) Buku
Hardiman, F. Budi. 2015. Seni Memahami Hermeneutik dari Schleiernacher sampai Derida. Yogyakarta: Kanisius
Laily, Elva. 2016. Srinthil (Pusaka Saujana Lereng Sumbing). Yogyakarta: Pusaka Indonesia.
Sobur, Alex. 2006. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya
Pratista, Himawan, 2008. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka
Supriyanto, Eko. 2018. Ikat Kait Impulsif Sarira. Yogyakarta: Garudhawaca
Susanto, Mikke. 2011. Diksirupa Kumpulan Istilah dan Gerakan Seni Rupa. Yogyakarta: DictiArt Lab dan Djagat Art House.
(2) Jurnal
Mulyana, Aji. 2017. “Perlindungan Hukum Terhadap Perempuan dan Anak Akibat Tindak Pidana Abortus Provocatus Criminalis”. Wawasan Yuridika. Vol. 1 No.2, Hal. 139-154
(3) Skripsi dan Tesis
Al Anshory, Zen. 2019. “The Lone Wolf Next Door Diskripsi Karya Seni.” Institute Seni Indonesia Surakarta.
Kusumadewa, Aria. 2012. Analisis Isi Tentang Pesan Kritik Sosial dalam film ‘Kentut’. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang.
Maarif, Syamsul. 2005. "Representasi Patriotisme Perempuan Dalam Film Cut Nyak Dien (Studi Analisis Semiotika Film)". Skripsi. Universitas Hasanuddin
Mika, Wahyu. 2017. “Kertas Aceng Diskripsi Karya Seni”. Tesis. Institute Seni Indonesia Surakarta.
Muhimmah, Dilla Iis. 2018. “Keberadaan Hubungan Sedarah (INCEST) DalamPersepsi Masyarakat Desa Bejiharjo, Kec.Karangmojo, Kab.Gunungkidul: Kajian Hukum Islam Dan Hukum Positif”. Skripsi: Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta.
Wahono, FlorenciaClaudiaTheresia. 2019. "Dekonstruksi Legenda Urban dalam Film (Studi Dekonstruksi Jacques
Derrida pada film Hotel Transylvania dan Harry Potter). Skripsi. Universitas Brawijaya
(4) Sumber online
Dewi, Eriyanti nurmala dewi. 2017. Film dan Konstruksi sosial. Dalam researchgate.net/publication/332697 326_Film_dan_ Kontruksi_sosial
Kumparan. 2018. Kasus Remaja Korban Perkosaan di Jambi dan Hak Aborsi di Indonesia. Dalam https://kumparan.com/kumparansain s/kasus-remaja-korban-perkosaan-di- jambi-dan-hak-aborsi-di-indonesia- 1537188091681162131/full
DOI: https://doi.org/10.31002/jkkm.v5i1.3686
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Jurnal Komunikasi dan Kajian Media

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. View My Stats