Title:


Energizing Bureaucracy melalui Pendekatan Merit Pay untuk Meningkatkan Kinerja Sektor Publik Sebagai Kajian Pembelajaran Berbasis Riset


Author:


Mail Joko Tri Nugraha(1*)

(1) Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Tidar, Indonesia
(*) Corresponding Author
Abstract views : 188

Abstract


Salah satu agenda reformasi pelayanan publik adalah memperbaiki gaji pegawai negeri sipil. Meskipun hampir setiap tahun gaji PNS mengalami kenaikan antara 15-20 persen, pemerintah belum memiliki konsep penggajian pegawai negeri sipil maupun pejabat negara yang mengaitkan antara beban kerja dan merit pay (gaji). Dengan kata lain pemerintah belum mengembangkan strategi manajemen kinerja untuk menciptakan PNS yang produktif. Sejatinya, tujuan organisasi-organisasi yang melaksanakan merit pay adalah untuk meningkatkan kinerja dari para pegawainya. Hal ini dikarenakan sistem penghargaan ini akan memotivasi pegawai untuk meningkatkan kinerja mereka. Saat ini merit pay masih menjadi kontradiksi. Artikel ini mencoba memahami pro dan kontra dari pelaksanaan merit pay serta aspek positif dan negatifnya. Bagian terakhir dari artikel ini mencoba mendiskusikan bagaimana merit pay harus diimplementasikan oleh organisasi untuk membuatnya menjadi lebih produktif dan efektif serta efisien.


References


Rachmawati, Eka Nuraini. Merit Pay: Meningkatkan atau Menghalangi Kinerja, Amara Book,Yogyakarta, 2008.

Bappenas. Laporan Kajian Sistem Remunerasi PNS, Bappenas, 2004, Jakarta.

Gray, Clive. “Civil Service Compensation in Indonesia”, Bulletin of Indonesian Economic Studies 15 (1), 1979.

Filmer, Deon dan David L. Lindauer. “Does Indonesia Have a Low Pay Civil Service”, Policy Research Working Paper No. 2621, the World Bank Development Research Group Public Service Delivery, 2001.

Usmara, A. 2008. Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia, Amara Book, Yogyakarta.

Brookes, Donald, Merit Pay: Does It Help Or Hinder Productivity, Human Resource Focus, Januari, 1993.

Wilkerson, James. L. Merit Pay-Performance Review: They Just Don’t Work, Management Accounting, June, 1995.

Schuler, Randall. S dan Jackson Susan, E. Manajemen Sumber Daya Manusia, Alih Bahasa Abdul Rosyid dan Peter Remy Yosy Pasla, Erlangga, Jakarta, 1999.

Ruky. Sistem Merit Dalam Kenaikan Gaji: Apakah masih Tepat Untuk Perusahaan di Indonesia, Usahawan, No. 07, Juli, 1996.

Rosyadi, Slamet. Imbalan Berbasis Kinerja: Implikasinya Terhadap Reformasi Manajemen PNS, Jurnal Civic Service, Badan Kepegawaian Negara, 2007.

Bank Dunia. “Pelayanan Publik-Reformasi yang Sama-Sama Menang”, Indonesia Policy Brief, 2006.

Kim, Pan S. “Strengthening the Pay-Performance Link in Government: A Case Study of Korea”, Public Personeel Management, Vol. 31 No. 4, 2002.

Mahmudi, Manajemen Kinerja Sektor Publik, STIE YKPN Press, Yogyakarta, 2007.

Stiffler, Mark A. “Incentive Compensation Management: Making Pay for-Performance a Reality”, Performance Improvement Vol. 45 No. 1, 2006.

Kopelmen, Richard. E, Janet L. Rovenpor dan Mo Cayer. Merit Pay and Organizational Performance: Is there an Effect on Bottom Line?, National Productivity Review, 10, 3, 1991.

Bassett, Glenn, Merit Pay Increase Are a Mistake, Compensation Benefit Review, March-April, 1994.

McGinty, Robert L. Dan John Hanke. Compensation Management in Practise-Merit Pay Plans: Are the Trully Tied to Performance? Compensation and Benefits Management, 8, 4, 1992.

Wilkerson, James. L. Merit Pay-Performance Review: They Just Don’t Work, Management Accounting, June, 1995.

Kohn. A. Why Incentive Plans Cannot Work, Harvard Bussiness Review, September-Oktober, 1993.

Simamora, Henry. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta, 1997.

Risher, Howard. “Pay-for Performance: The Keys to Making it Works”, Public Personeel Management Vol. 31 No. 3, 2002.


Article Metrics

Abstract view : 188 times

Cited By

Refbacks

  • There are currently no refbacks.