Ekonomi Kreatif dan Kaizen

Shinta Ratna

Abstract


Pemerintah Indonesia tengah gencar mendorong industri kreatif menjadi agent of development dalam meningkatkan perekonomian negara. Industri Kreatif merupakan sebuah kegiatan ekonomi yang terkait dengan menciptakan ataun penggunaan pengetahuan. Industri kreatif memberikan peranan penting terhadap perekonomian suatu negara. Sebagian orang berpendapat bahwa industri kreatif
bergantung pada sumber daya manusianya; hal tersebut dikarenakan sumber daya utama industri kreatif adalah pemanfaatan kreatifitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut. Melimpahnya jumlah penduduk akan menguntungkan dari sisi pembangungan sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi ke tingkat yang lebih tinggi. Impasnya adalah meningkatnya kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Namun berkah ini bisa berbalik menjadi bencana jika bonus ini tidak dipersiapkan kedatangannya. Masalah yang paling nyata adalah ketersediaan lapangan kerja. Kalau pun lapangan pekerjaan tersedia, mampukah sumber daya manusia yang melimpah ini bersaing di dunia kerja dan pasar internasional ? Sementara human development index (HDI) Indonesia masih rendah. Dari 182 negara di dunia, Indonesia berada di urutan 111. Sementara di kawasan ASEAN, HDI Indonesia berada di urutan 6 dari 10 negara (Data BPS, 2017). Potensi industri kreatif masih terbuka luas untuk digarap pelaku usaha di Indonesia. Kekayaan budaya dan tradisi Indonesia masih bisa terus digali untuk dikembangkan, namun mensyaratkan kreativitas tinggi. Pelaku industri kreatif nasional harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Optimalisasi sumber daya manusia bisa dilakukan untuk memperkuat industri kreatif yang ada di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran umum, manfaat serta sejauh mana optimalisasi sumber daya manusia berpengaruh pada peningkatan industri kreatif dengan menggunakan metode Keizen. Kaizen berasal dari kata kai yang berarti perubahan dan zen yang berarti menjadi lebih baik. Istilah ini mencakup pengertian perbaikan yang melibatkan semua aspek, baik manusianya, manajerialnya, dan juga mencakup permasalahan biaya. Filsafat Kaizen berpandangan bahwa cara hidup kita apakah itu kehidupan kerja atau kehidupan sosial maupun kehidupan rumah tangga hendaknya berfokus pada upaya perbaikan secara terus menerus. Konsep Kaizen menjelaskan mengapa perusahaan tak dapat tetap statis untuk jangka waktu lama di Jepang. Manajemen Barat, di sisi lain, memuja inovasi: perubahan besar-besaran melalui terobosan teknologi; konsep manajemen atau teknik produksi mutakhir. Kaizen adalah pendekatan dengan resiko dan biaya yang relatif rendah.. Penerapan dan implementasi konsep Keizen dalam industri kreatif menjadi menarik untuk dikaji karena banyak faktor yang mempengaruhi dalam penerapan Keizen pada sebuah Pemerintah Indonesia tengah gencar mendorong industri kreatif menjadi agent of development dalam meningkatkan perekonomian negara. Industri Kreatif merupakan sebuah kegiatan ekonomi yang terkait dengan menciptakan atau penggunaan pengetahuan. Industri kreatif memberikan peranan penting terhadap perekonomian suatu negara. Sebagian orang berpendapat bahwa industri kreatif bergantung pada sumber daya manusianya; hal tersebut dikarenakan sumber daya utama industri kreatif adalah pemanfaatan kreatifitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut. Melimpahnya jumlah penduduk akan menguntungkan dari sisi pembangungan sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi ke tingkat yang lebih tinggi. Impasnya adalah meningkatnya kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Namun berkah ini bisa berbalik menjadi bencana jika bonus ini tidak dipersiapkan kedatangannya. Masalah yang paling nyata adalah ketersediaan lapangan kerja. Kalau pun lapangan pekerjaan tersedia, mampukah sumber daya manusia yang melimpah ini bersaing di dunia kerja dan pasar internasional ? Sementara human development index (HDI) Indonesia masih rendah. Dari 182 negara di dunia, Indonesia berada di urutan 111. Sementara di kawasan ASEAN, HDI Indonesia berada di urutan 6 dari 10 negara (Data BPS, 2017). Potensi industri kreatif masih terbuka luas untuk digarap pelaku usaha di Indonesia. Kekayaan budaya dan tradisi Indonesia masih bisa terus digali untuk dikembangkan, namun mensyaratkan kreativitas tinggi. Pelaku industri kreatif nasional harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Optimalisasi sumber daya manusia bisa dilakukan untuk memperkuat industri kreatif yang ada di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran umum, manfaat serta sejauh mana optimalisasi sumber daya manusia berpengaruh pada peningkatan industri kreatif dengan menggunakan metode Keizen. Kaizen berasal dari kata kai yang berarti perubahan dan zen yang berarti menjadi lebih baik. Istilah ini mencakup pengertian perbaikan yang melibatkan semua aspek, baik manusianya, manajerialnya, dan juga mencakup permasalahan biaya. Filsafat Kaizen berpandangan bahwa cara hidup kita apakah itu kehidupan kerja atau kehidupan sosial maupun kehidupan rumah tangga hendaknya berfokus pada upaya perbaikan secara terus menerus. Konsep Kaizen menjelaskan mengapa. Perusahaan tak dapat tetap statis untuk jangka waktu lama di Jepang. Manajemen Barat, di sisi lain, memuja inovasi: perubahan besar-besaran melalui terobosan teknologi; konsep manajemen atau teknik produksi mutakhir. Kaizen adalah pendekatan dengan resiko dan biaya yang relatif rendah.. Penerapan dan implementasi konsep Keizen dalam industri kreatif menjadi menarik untuk dikaji karena banyak faktor yang mempengaruhi dalam penerapan Keizen pada sebuah

 


Full Text:

PDF PDF

References


H. Nasution, Proses Pengelolaan Sumber Daya Manusia, Medan: USU Press. 2008.

S. Cane, Ahli bahasa: Martin, Widjogkongko, Kaizen Strategies For Winning Through People. Batam: Interaksara, 2008.

Infoukm.wordpress.com, diunggah tanggal 21 mei 2014 jam 15.00 WIB.

M. Imai, Gemba Kaizen : Pendekatan Akal Sehat, Berbiaya Rendah pada Manajemen : Terj : Kristanto Jahja, Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo), 1998.

I. kato dan A. smalley, Toyota Kaizen Methods, 6 Langkah Perbaikan, Yogyakarta: Gradien Mediatama, 2012.

M. Soleh, Analisis strategi inovasi dan dampaknya terhadap perusahaan (Studi kasus : UKM manufaktur di Kota Semarang), Program studi magister manajemen, program pasca sarjana. Universitas Dipenogoro, Semarang, 2008.

A. Kesumadinata dan D. Budiana, Hubungan faktor yang berpengaruh terhadap produksi kerajinan sepatu di kecamatan Denpasar Barat. Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, Denpasar, 2011.

S. Sinulingga, Metodologi Penelitian, Medan: USU Press, 2012.

Howkins, John (2001). The Creative Economy: How People Make Money from Ideas. London: Penguin




DOI: https://doi.org/10.31002/rn.v1i2.713

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Jurnal Riset Ekonomi Manajemen (REKOMEN)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 
   
 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tidar

Creative Commons License
Jurnal REKOMEN (Riset Ekonomi Manajemen) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.